Sebagai seorang isteri, kita haruslah menjauhi dosa dosa
terhadap seorang suami. Antara dosa- dosa yang sering kita lakukan ialah:
Mengabaikan kebaikan suami
“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah? Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan.
“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah? Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan.
Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada
isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada
diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada
dirimu sekalipun.’”
Tidak menghormati keluarga suami
Seorang suami harus berlaku lembut pada istrinya, namun demikian istri pun wajib bersikap lembut pada keluarga suami, terutama kedua orangtua suami.
Seorang suami harus berlaku lembut pada istrinya, namun demikian istri pun wajib bersikap lembut pada keluarga suami, terutama kedua orangtua suami.
Jangan sampai istri memonopoli suaminya sehingga bahkan ibu dan
bapaknya sendiri tak bisa mendapatkan hak mereka terhadap anak laki-lakinya.
Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?”
Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?”
Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah
Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah
menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)
Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan:
Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan:
Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Saw, ia
berkata, “Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak
saya menginginkan (meminta) harta saya itu?
Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani).
Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani).
Keluar rumah tanpa izin suami
Termasuk berpergian jauh tanpa ditemani oleh mahramnya.
“Seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali bersama mahram.”
Hadits di atas menyangkut semua bentuk safar. Wallahu a’lam. (Syarh Muslim: 9/103, dengan sedikit perubahan.
“Seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali bersama mahram.”
Hadits di atas menyangkut semua bentuk safar. Wallahu a’lam. (Syarh Muslim: 9/103, dengan sedikit perubahan.
Menolak ajakan suami berhubungan
Rasulullah saw bersabda: “Apabila laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidurnya kemudian ia menolak untuk datang lalu laki-laki itu tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka ia dilaknat oleh malaikat hingga subuh.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Rasulullah saw bersabda: “Apabila laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidurnya kemudian ia menolak untuk datang lalu laki-laki itu tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka ia dilaknat oleh malaikat hingga subuh.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Berias bukan untuk suami
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab: 33)
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab: 33)
Mengungkit kebaikan dirinya terhadap suami
Tak sedikit istri yang mengungkit-ungkit kebaikan atau bahkan derajat dirinya di hadapan suaminya sehingga menyakiti dan merendahkan suaminya, hal ini merupakan perkara yang amat besar dosanya.
Abu Dzar radhiyallahu
Tak sedikit istri yang mengungkit-ungkit kebaikan atau bahkan derajat dirinya di hadapan suaminya sehingga menyakiti dan merendahkan suaminya, hal ini merupakan perkara yang amat besar dosanya.
Abu Dzar radhiyallahu
‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara
dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan
untuk mereka adzab yang pedih.”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya,
“Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang
menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka
mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika
menjual. ” [HR. Muslim]
Membangkang terhadap suami (nusyuz)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Nusyuz adalah meninggalkan perintah suami, menentangnya dan membencinya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4: 24).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Nusyuz adalah meninggalkan perintah suami, menentangnya dan membencinya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4: 24).
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS. An Nisa’:
34).
Menggugat cerai tanpa alasan syari
“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga” (HR Abu Dawud no 2226, At-Turmudzi 1187).
“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga” (HR Abu Dawud no 2226, At-Turmudzi 1187).
0 comments:
Post a Comment